Powered By Blogger

Thursday, May 23, 2013

BRITPOP; The English Invasion.


Musik a la Inggris seperti yang kita kenal saat ini bukan hanya 'Wonderwall' atau 'Parklife' yang akrab di telinga. Itu hanyalah sebagian nama dari variabel-variabel pencipta peradaban musik besar yang lahir pada dekade 90an di ranah Britania Raya. Pergerakan ini sempat mengancam eksistensi Grunge (terlepas kematian sang lokomotif, Kurt Cobain) di dunia. Muncul dengan mengusung tema "working class", "roman yang tidak picisan" dan "metropolis", scene ini tidak hanya berhenti pada satu tempat, namun terus menjelajahi ranah-ranah asing yang belum sempat disinggahi The Beatles sampai The Smiths di tahun-tahun sebelumnya. Pesona John Lennon dan Morrissey memang abadi, namun nama mereka berdua menjadi semakin langgeng dikala kota London melahirkan sebuah scene yng progresif pada awal 90'an... Yes mate, we're talking about BRITPOP!

Britpop, adalah sebuah subgenre dari alternatif rock yang lahir dan berkembang di tanah Inggris pada dekade 90an. Band-band britpop yang eksis saat itu sangat terpengaruh oleh warna musik band-band pendahulunya yang tenar pada tahun 1960-1970an macam The Beatles, The Kinks, dan The Who.
Sebelum Britpop lahir, sebetulnya di Inggris sudah ada gerakan (aliran) Madchester yang dibangun oleh band-band macam The Stone Roses, Happy Mondays, dan Inspiral Carpets. Mereka 'terwarisi' langsung oleh budaya pop yang diusung The Smiths dekade sebelumnya. Banyak kritikus musik yang berpendapat bahwa selain The Beatles, The Smiths lah menjadi inspirasi utama bagi band-band Madchester maupun Britpop setelahnya. 

BRITPOP VS GRUNGE
Apakah Britpop memiliki tujuan? atau memang hanya bagian dari perkembangan jenis musik dunia? Silakan anda sendiri yang menilai jawabannya. Namun ada satu logika khusus yang dapat disampaikan kepada semua orang bahwasanya pada dekade 90an itu pula, Amerika Serikat menguasai scene musik dunia lewat Grunge-nya. Damon Albarn, pentolan band Blur secara eksplisit mengatakan: "Kalau Punk lahir untuk melawan Hippies, maka Britpop lahir untuk melawan Grunge". Sementara itu Noel Gallagher yang merupakan frontman Oasis juga pernah mengatakan: "Well, saya tidak pernah percaya akan orang yang terlalu depresi karena ketenarannya, sehingga banyak ungkapan 'I hate myself and i want to die' dimana-mana. Such a rubbish". Nah, sudah jelas kalau perkataan sang gitaris itu tertuju pada Kurt Cobain, frontman Nirvana yang mati bunuh diri tahun 1994. Di satu sisi, perbedaan mencolok antara Britpop dan Grunge semakin di perjelas oleh John Savage, seorang krritikus musik. Dia mengatakan bahwa Britpop memiliki fashion yang sangat metropolis, outer-suburban, dan working-class. Sangat berbeda dengan pergerakan Grunge yang bisa dinilai 180 derajat berbeda.

'POPSCENE' DAN 'THE DROWNERS'

Angkatan pertama Britpop dapat dibilang diisi oleh nama-nama beken seperti Blur, Lush, dan Suede. Mereka lahir di sebuah scene di London yang bernama Camden Town. Seperti yang dikatakan di awal, Invasi Grunge yang masif ditambah vakumnya band-band Madchster seperti The Stone Roses mungkin menjadi titik awal lahirnya scene ini. Jurnalis John Harris berpendapat bahwa era Britpop dimulai setelah Blur dan Suede merilis 'Popscene' dan 'The Drowners' hampir secara bersamaan pada musim semi tahun1992. Terlebih lagi Suede, menjadi band pertama yang guitar-oriented yang diakui oleh media-media di Inggris atas jawaban dari perlawanan invasi Grunge dan merebaknya musik-musik New Wave yang didalangi New Order dan Depeche Mode. Album perdana Suede yang self-titled mencetak rekor penjualan album debut tercepat sepanjang sejarah musik di Inggris, sebelum akhirnya dipecahkan 'Definitely Maybe' nya Oasis dua tahun setelahnya.

BATTLE OF BRITPOP: BLUR vs OASIS
 
Bagi Blur sendiri, album perdana mereka bisa dibilang cukup moderat. Namun pada album ketiga mereka yang dirilis tahun 1994, 'Parklife', Blur tidak diragukan lagi menjadi band terlaris di ranah Inggris. Pada tahun yang sama pula, Oasis merilis album perdananya 'Definetely Maybe' yang siap untuk menggugat singgasana Blur. Beragai friksi pun lahir diantara kedua band ini, yang dipanaskan pula oleh media-media lokal. "Battle of Britpop: Blur VS Oasis" menjadi headline utama koran-koran dan majalah-majalah musik. Kedua band saling mengejek satu sama lain. Bahkan Noel Gallagher dari Oasis pernah berkata sinis: "Aku harap semua personil Blur terkana AIDS dan menginggal..." 
Pada tahun yang sama pula, Kurt Cobain meninggal dunia. Sebuah ironi bagi invasi Grunge yang hanya bertahan beberapa tahun saja, namun menjadi angin segar bagi band-band Inggris untuk memulai era barunya. Ditambah lagi dengan kehadiran Pulp, Elastica, Supergrass, Shed Seven, dan lain-lain yang semakin meramaikan industri musik di Inggris.

POST BRITPOP
Sekitar akhir 90an, era Britpop seperti memudar. Blur tidak lagi menunjukkan taringnya, walaupun mereka masih memproduksi "Think Tank" di awal tahun 2000an yang menjadi album terakhir sebelum akhirnya memutuskan untuk berada dalam masa hiatus. Sementara bagi Oasis, "pertarungan" absurd Gallagher bersaudara semakin terdengar membosankan dan penuh sensasi. 'Wonderwall' dan "Don't Look Back In Anger" sudah mulai "layu" di telinga, walaupun masih kita nasbihkannya sebagai anthem sepanjang masa. Band-band baru pun bermunculan. Kali ini perhatian media massa di Inggris beralih kepada Radiohead, Manic Street Preachers, dan The Verve. Apalagi setelah mereka merilis 'Ok Computer' dan 'Urban Hymes' di tahun yang sama (1997), nama mereka semakin mendunia. Hingga akhirnya pada akhir 90'an muncul band-band post-britpop macam Coldplay, Stereophonics, Embrace, Travis, dan The Libertines yang mulai menjajaki peradaban musik Inggris yang dibangun oleh para pendahulunya. Kejayaan Britpop memang telah pudar. Namun siapa yang masih menyangsikan kalau album-album mereka masih banyak dicari orang hingga saat ini? Sempalan-sempalan era keemasan mereka masih bisa dirasakan setidaknya hingga awal millenium baru, dan nama Britpop tetaplah abadi.


And these are the list of ten Britpop bands you SHOULD know!


1. SUEDE
Personil:
Brett Anderson, Mat Osman, Simon Gilbert, Richard Oakes, Neil Codling.
Mantan personil:
Justin Frischmann, Bernard Buttler, Alex Lee.
Lagu hits:
"Beautiful Ones", "She's In Fashion", "The Drowners", "Positivity".


2. PULP
Personil (termasuk mantan personil):
Jarvis Cocker, Candida Doyle, Nick Banks, Steve Mackey, Mark Webber
Lagu hits:
"Babies", "Common People", "A Little Soul", "Sorted For E's & Wizz"


3. LUSH
Personil (termasuk mantan personil):
Miki Berenyi, Emma Anderson, Phil King, Chris Acland, Meriel Barham, Steve Rippon.
Lagu hits:
"Sweetness and Light", "For Love", "Single Girl", "Ladykillers", "500 (Shake Baby Shake)".


4. SHED SEVEN
Personil (termasuk mantan personil):
Rick Witter, Joe Johnson, Paul Banks, Tom Gladwin, Alan Leach.
Lagu hits:
"Ocean Pie", "Speakeasy", "Dolphin", "Going For Gold".


5. SUPERGRASS
Personil (termasuk mantan personil):
Gaz Coombes, Danny Goffey, Mick Quinn, Rob Coombes.
Lagu hits:
 "Alright", "Time", "Mensize Rooster", "Lenny", "Going Out".


6. SLEEPER
Personil: Louis Wener, John Stewart, Diid Osman, Abdy Maclure, Dan Kauffman.
Lagu hits: "Inbetweener", "What Do I Do Now", "Sale of the Century", "Nice Guy Eddie", "Statusque".


7. ELASTICA
Personil (termasuk mantan personil):
Justine Frischmann, Justin Welch, Donna Matthews, Annie Holland, David Bush, Sheila Chipperfield, Paul Jones, Sharon Mew.
Lagu hits:
"Line Up", "Connection", "Stutter", "Waking Up", "Car Song".


8. THE BOO RADLEYS
Personil:
Sice Rowbottom, Martin Carr, Timothy Brown, Steve Hewitt, Rob Cieka.
Lagu hits:
"Wake Up Boo!", "C'mon Kids", "From The Bench At Belvidere".


9. BLUR
Personil:
Damon Albarn, Alex James, Graham Coxon, Dave Rowntree
Lagu hits:
"Popscene", "Country House", "Song 2", Tender", Beetlebum"."Parklife", "Coffee & TV".


10. OASIS
Personil (termasuk mantan personil):
Liam Gallagher, Noel Gallagher, Andy Bell, Gem Archer, Alan White, Tony McCarroll, Paul "Bonehead" Arthurs, Paul "Guigsy" McGuigan.
Lagu hits:
"Wonderwall", "Don't Look Back In Anger", "Rock n Roll Star", "Supersonic", "Live Forever", "Stand By Me".

*dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment