Sebagai penikmat musik, pecinta musik, pemain musik, you name it lah... saya menaruh perhatian besar pada perkembangan musik nasional maupun internasional, khususnya musik bergenre rock. Mengapa harus musik rock? Saya sendiri tidak tahu jawabannya... Di tahun 2000 silam saat masih berumur 10 tahun, saya tumbuh dengan mendengarkan album "Dangerous"nya Michael Jackson yang dibeli oleh kakak saya. Album rilisan Epic Records tahun 1991 itu mendapat tempat yang besar di hati saya. Namun saya bertanya, apakah itu album rock? Hmmm... bisa dibilang nggak juga. Tapi album ini lah yang bisa dibilang membawa saya ke dunia musik yang jauh lebih luas. Setelah banyak mendengarkan album-album lain setelah itu, perhatian saya jatuh kepada musik yang katanya bernama rock. Saat umur 14 tahun, lagi-lagi kakak saya yang memperkenalkan area musik yang lebih luas. Kali ini ia membelikan album Red Hot Chili Peppers "By The Way". Album ini sempat menasbihkan saya menjadi fans berat RHCP saat itu. Setelahnya, saya mencoba mencari-cari album RHCP lainnya, namun saya hanya dapat "Californication" (saya beli dari seorang teman seharga 15rb rupiah), "Blood Sugar Sex Magik", dan "What's This (The Best Of 1984-1991)". Sementara itu, sepanjang saya duduk di bangku SMP sampai SMA saya menabung uang jajan sekolah, dan hasilnya sering saya belikan kaset album rock. Waktu itu kisaran harga per-kaset adalah 22ribu-23ribu rupiah. Saya koleksi kaset mulai dari Nirvana, Creed, Linkin Park, Weezer, The Cranberries, Radiohead, Blur, Oasis, Queens Of The Stone Age, The Exploited, Metallica, Bob Marley, dll. Masa-masa SMA saya habiskan dengan mendengarkan album-album tersebut.
Nama-nama diatas tentu saja sangat familiar di telinga kita semua. Mereka sering muncul di MTV, VH1, dan stasiun-stasiun TV lokal. Namun saat itu saya merasa belum puas hanya mendengarkan musik yang itu-itu saja. Hingga pada saat saya duduk di bangku kuliah (2007) segala akses informasi (internet) dapat dengan mudah saya dapatkan. Maka saya mulai mencari-cari referensi tentang musisi-musisi internasional dengan nama besar namun belum sampai ke telinga kita di Indonesia. Ternyata banyak sekali jumlahnya. Pada masa itu juga, perkembangan pesat situs jejaring sosial seperti facebook, myspace, youtube, dan twitter membuat karya-karya musisi nasional yang berada pada jalur independen (indie) mulai merangsak naik daun. Beberapa nama yang familiar mungkin ada The SIGIT, Mocca, The Upstairs, The Brandals, Seringai, dan Pure Saturday. Nama terakhir yang disebut ini sebetulnya merupakan angkatan "lawas".
Saat memasuki bangku kuliah (17 tahun) saya mulai mencari-cari referensi tentang roots dan sejarah musik yang selama ini saya dengarkan. Sebelumnya saya tidak begitu peduli tentang hal itu. Namun sekarang saya tekankan betapa pentingnya mendengarkan (paling tidak membaca info) tentang para legenda dan pendahulu musisi-musisi terkenal saat ini. Bagi pecinta musik rock, mungkin sebagian besar orang akan menyuruh kita mendengarkan The Beatles, The Rolling Stones, Led Zeppelin, Tom Petty, hingga Jimi Hendrix. Bagi pecinta musik yang bergenre lebih spesifik seperti Blues dan Soul, mungkin sebagian besar orang akan menyuruh kita mendengarkan Robert Johnson, Bo Diddley, Janis Joplin, Eric Clapton, atau Gary Moore. Bagi yang suka Metal, mungkin menyarankan Black Sabbath, Iron Maiden, Judas Priest, hingga Metallica. Bagi yang suka Punk, mungkin menyarankan The Ramones, The Clash, The Exploited hingga Sex Pistols. Bagi yang suka Glam Rock atau Heavy Metal, mungkin mereka akan menyarankan Van Halen, Mr. Big, Motley Crue hingga Guns N Roses. Bagi yang suka New Wave atau British music, mungkin menyarankan Joy Division, New Order, The Who, The Smiths, The Police, Pulp, hingga Oasis. Bagi yang suka Grunge, mungkin mereka menyarankan The U Men, The Melvins, Sonic Youth, Soundgarden, Alice In Chains, Nirvana, hingga Pearl Jam. Bagi yang suka Psychedelic atau Space Rock, mungkin mereka menyarankan Jefferson Airplane, Cream, dan The Doors. Bagi yang suka Funk Rock, mungkin mereka akan menyarankan James Brown, Funkadelic-Parliament, Red Hot Chili Peppers hingga Supergroove.
Nah, mereka yang saya sebutkan nama-namanya diatas tidak lain adalah pendahulu / legenda musik di genre-nya masing-masing. Mereka lahir dan besar secara simultan dari era 60an sampai 90an, bahkan ada yang tetap eksis hingga sekarang. Lantas apa pentingnya mengenal dan mendengarkan musik-musik para legenda itu? Jawabannya mungkin sederhana saja. Ibarat belajar di sekolah, tentu kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya subjek "Sejarah". Nah, lewat pelajaran "Sejarah" itu lah kita bisa mempelajari ide-ide dan pergerakan penting yang terjadi di masa silam dan mempengaruhi keadaan saat ini. Sama juga halnya pada musik. Kalau kita pemain musik, tentunya kita harus punya banyak referensi atau inspirasi dalam bermusik. Tokoh dan legenda musik tentu secara gamblang menawarkan ide-ide dan warna musiknya di setiap lagu-lagunya. Hal tersebut tentu dapat menambah wawasan kita dalam bermain musik. Bagi para penikmat atau pemerhati musik, mungkin mereka lebih menaruh perhatian kepada bagaimana para legenda musik tersebut dapat membawa warna baru bagi perubahan musik, dan ide-ide pergerakan sosial yang juga sangat kental keterkaitannya dengan kondisi gaya hidup masyarakat kita. Mereka (para musisi) lahir dari kelompok minoritas yang nantinya berhasil mengubah "dunia" di sekitarnya lewat musik mereka. Bahkan tidak jarang bagi para penggemar musik yang fanatik, mereka sering "menuhankan" idola mereka karena dianggap telah mengubah hidupnya. Walaupun hal ini agak berlebihan, namun banyak contoh yang jelas seperti saat sebagian fans Nirvana yang berflanel, ikut "bunuh diri" saat mengetahui sang frontman Kurt Cobain menembak kepalanya sendiri. Begitu juga banyak fans Marylin Manson yang terpengaruh ajaran Antichrist karena terlalu mengidolakannya. Padahal Marilyn Manson (menurut sumber yang saya peroleh) tidak pernah secara terbuka mengatakan bahwa ia adalah Antichrist.
Maka dalam blog ini, saya (jika diizinkan Tuhan) akan sedikit/banyak mengulas tentang musik rock (terutama tokoh dan album-album studio) yang saya lihat dari perspektif saya pribadi. Saya berharap, tulisan saya nantinya dapat menjadi referensi bagi kalian yang ingin lebih memperdalam lagi wawasan tentang musik rock. Semoga teman-teman berkenan.
No comments:
Post a Comment