Powered By Blogger

Tuesday, May 21, 2013

BUTCH VIG: Dibalik Kesuksesan "NEVERMIND"






Bagi para pecinta musik rock, khususnya jenis musik grunge, siapa yang gak tau "Nevermind"? Album fenomenal milik grup band Nirvana ini terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia, dan sempat memuncaki chart Billboard mendepak album "Dangerous" milik Michael Jackson! Tentu saja ada orang dibalik layar yang bisa membuat hal tersebut begitu hebat, lantaran sebelumnya Nirvana belum dikenal begitu luas. "Nevermind" juga memberontak dan memberedel semua hal yang berbau 'Glam Metal / Hair Metal' pada eranya. Pada akhirnya semua remaja di dunia beralih dari hair gel serta celana kulit ke flanel dan celana jeans butut.

NEVERMIND merupakan album studio kedua milik Nirvana yang diproduseri oleh Butch Vig, yang tak lain juga merupakan drummer dari band Garbage. Pria yang lahir di Wisconsin 57 tahun silam ini memulai karir "di balik meja" nya lewat album "Gish" milik The Smashing Pumpkins pada tahun 1991. Album ini kemudian terjual 1 juta keping dan berhak mendapatkan sertifikat Platinum dari RIAA. Selanjutnya Vig mulai mengerjakan album "Nevermind". Saat itu mendiang Kurt Cobain berkata "Butch Vig... recorded the album perfectly", yang berarti pentolan Nirvana itu mengakui kebolehan Vig dalam memproduseri "Nevermind".

Pada awal tahun 1990, Nirvana mulai merencanakan album kedua itu dibawah Sub Pop Records. "Sheep" dipilih sebagai judul sementara album ini. Untuk album ini, kepala Sub Pop, Bruce Pavitt menyarankan Nirvana merekrut Butch Vig sebagai produser. Namun di tengah jalan, terjadi beberapa masalah antara pihak band dan pihak label rekaman, sehingga Nirvana memutuskan untuk bergabung dengan Geffen Records. Hal lucu selama proses rekaman "Nevermind" adalah bahwa Vig mengatakan ia sering mengelabui Cobain dalam rekaman tambahan yang diperlukan untuk overdub karena Cobain menolak untuk melakukan multiple takes. Secara halus, Vig meyakinkan Cobain untuk men-double track vokal pada lagu "In Bloom" dengan mengatakan kepadanya "John Lennon melakukan double-track vocal." Mendengar penjelasan lucu tersebut, sang pentolan Nirvana pun akhirnya setuju untuk melakukannya. Sementara saat sesi rekaman berjalan, Vig mengatakan bahwa Cobain adalah tipikal orang yang bisa senang dan murung dalam waktu bersamaan, dan sangat moody: "dia akan menjadi hebat dalam rekaman selama satu jam, dan kemudian dia duduk di sudut ruangan dan tidak mengatakan apa-apa selama satu jam berikutnya." Kata Vig tentang Cobain.

Setelah sesi rekaman selesai, Vig dan personil band berangkat untuk proses mixing album. Namun setelahnya, baik Vig dan anggota band menyadari bahwa mereka tidak senang dengan proses mixingnya. Akibatnya, mereka memutuskan untuk memanggil orang lain untuk melakukan mixing, dan Geffen Records merekomendasikan beberapa ahli mixing. Daftar itu berisi beberapa nama, termasuk Scott Litt (dikenal karena karyanya dengan R.E.M) dan Ed Stasium (dikenal karena karyanya dengan The Smithereens). Namun, Cobain takut bahwa para ahli mixing tersebut akan menghasilkan sound yang terdengar seperti karya band-band lain. Sebaliknya, Cobain memilih Andy Wallace, yang telah ikut memproduksi album Slayer tahun 1990. Krist Novoselic sang bassist bercerita, "Kami berkata, baiklah, sebab sound Slayer terdengar sangat keren". Dan akhirnya Wallace memixing lagu melalui berbagai efek khusus, dan menyelesaikan sekitar satu mixing per hari. Wallace dan Vig menilai dikemudian hari bahwa setelah mendengar karya Wallace, personil band menyukainya. Namun setelah rilis album, bagaimanapun juga, anggota Nirvana menyatakan ketidakpuasan dengan sound yang dipoles dalam "Nevermind". Cobain mengatakan dalam "Come As You Are": "Melihat kembali pada produksi Nevermind, aku malu dengan sekarang. Itu lebih dekat ke Motley Crue daripada Punk Rock".

Soal proses penciptaan lirik, Dave Grohl sang drummer mengatakan bahwa Cobain masih mengerjakan lirik album saat sudah masuk dalam dapur rekaman. Selain itu, satu hal yang unik dalam album ini adalah ungkapan lirik Cobain yang sulit dipahami. Vig menegaskan bahwa kejelasan bernyanyi Cobain tidak penting. Vig mengatakan, "Meskipun Anda tidak cukup memahami tentang apa yang anda nyanyikan di album ini, Anda akan tetap menyanyikannya dengan intens".
  
Well, overall, kekuatan "Nevermind" tidak hanya di dapat dari keunikan lirik ciptaan Cobain. Namun kualitas sound yang diproduksi serta keahlian Butch Vig dalam memproduserinya juga menjadi kunci yang vital bagi album yang siapa sangka bisa meledak ini.

1 comment:

  1. Such sites are important because they provide a large dose of useful information ... How fast does VigRX Plus act?

    ReplyDelete